
Dikemas dengan label vitamin C, jus jeruk menjadi salah satu pilihan minuman yang dianggap paling menyegarkan sekaligus menyehatkan.
Akan tetapi, ternyata hampir setengah dari jus jeruk yang dihidangkan di berbagai kafe dan restoran kemungkinan besar telah terkontaminasi bakteri yang cukup berbahaya, mulai dari Salmonella hingga E.Coli, demikian pernyataan yang disampaikan oleh ilmuwan.
Hal ini bukannya tanpa sebab, mereka beralasan bahwa cara penyajian yang tidak bersih dianggap sebagai penyebabnya. Mulai dari mesin juicer yang digunakan hingga tempat penyimpanan jus itu sendiri.
Temuan ini diungkapkan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari University of Valencia. Dalam studi tersebut, mereka menganalisa sekitar 190 sample jus dari berbagai cafe, restoran dan bar yang ada di Spanyol.
Hasilnya, 43 persen dari sampel tersebut mengandung berbagai bakteri termasuk diantaranya Salmonella dan E.Coli.
Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa satu dari sepuluh sampel mengandung bakteri mesophilic dalam kadar yang melebihi ketentuan. Untuk masalah ini, peneliti menyebut faktor temperatur ruangan menjadi penyebabnya.
Jika diklasifikasikan, dalam setiap sample yang tercemar ditemukan sekitar 0,5 persen bakteri jenis Salmonella, sementara Staphylococcus aureus (bakteri yang menyebabkan infeksi kulit) hanya 1 persen.
Salah seorang peneliti Isabel Sospedra mengatakan bahwa timnya menemukan bahwa lebih dari 80 persen jus yang disimpan di dalam wadah berbahan stainless steel mengandung enterobakteria dalam level yang berlebih. Fakta tersebut sangat berbanding terbalik dengan berbagai jus yang disajikan menggunakan gelas.
“Untuk memastikan kesehatan para konsumen, kami merekomendasikan bahwa mesin juicer harus dibersihkan dengan benar. Hal yang sama juga berlaku untuk wadah penyimpanan, walaupun akan lebih baik lagi jika penyajiannya disajikan langsung setelah diperas,” ujar Isabel.
Meski penelitian ini dilakukan di wilayah Spanyol, tentu tidak menutup kemungkinan fakta yang sama juga dapat ditemukan di Indonesia. Jadi tetap waspada ya!
sumber :http://juliono.blogdetik.com/2013/04/12/
|
/
|
Meet The Owner

Real Name: Neena Narendra Daffa.
Age: 27 years old.
Born: October 29.
Hometown: Wonogiri City, Indonesia.
Education: SMA 1 PURWANTORO, Wonogiri, as a History teacher.
Class: S2.
Idols: I love all artist as long as they have a good personality and profesionalism.
Favorite Colours: Black and white, soft pin and blue.
Favorite Foods: FriedChicken,friedrice, fried eggs hahaha.
Hobbies: Browsing, Blogging, reading, also listen to music.
Things I Likes: All about cute stuff.
Things I hates: snakes, liar, copypigs, etc.

A Teacher
Android Smartphone
Indonesia only
Love my family
I don't know why i really like DEADLINE,hahaha
Own Toshiba Laptop
Wanna reach my future,GANBATTE!

Copyrighted © NEENA NARENDRA DAFFA | narendralavd.blogspot.com | 2010 All Rights Reserved
|
Link Exchanges
RULES ABOUT EX-LINK :
1. Link / Button exchange currently OPEN. Tag to be linked or relinked.
2. Please, inform me if you changed new link, because I deleted dead / inactive link.
3. Link exchange for those who always dropped message on my tagboard.
4. I just linked who link me too.
Fiza
MISS FIFI
MEY MEY
Sis IRA
FISTI
NYONYAH SITI
|
 1. please do not use harsh word.
 2. don't make a foe.
 3. use polite language.
 4. no copycat here!.
 5. be nice friend here ^_^.
Tutorial or Freebies
|
MY ONLINE PAGES
TWITER
FACEBOOK
2nd BLOG

Dikemas dengan label vitamin C, jus jeruk menjadi salah satu pilihan minuman yang dianggap paling menyegarkan sekaligus menyehatkan.
Akan tetapi, ternyata hampir setengah dari jus jeruk yang dihidangkan di berbagai kafe dan restoran kemungkinan besar telah terkontaminasi bakteri yang cukup berbahaya, mulai dari Salmonella hingga E.Coli, demikian pernyataan yang disampaikan oleh ilmuwan.
Hal ini bukannya tanpa sebab, mereka beralasan bahwa cara penyajian yang tidak bersih dianggap sebagai penyebabnya. Mulai dari mesin juicer yang digunakan hingga tempat penyimpanan jus itu sendiri.
Temuan ini diungkapkan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari University of Valencia. Dalam studi tersebut, mereka menganalisa sekitar 190 sample jus dari berbagai cafe, restoran dan bar yang ada di Spanyol.
Hasilnya, 43 persen dari sampel tersebut mengandung berbagai bakteri termasuk diantaranya Salmonella dan E.Coli.
Tidak hanya itu, ilmuwan juga menemukan bahwa satu dari sepuluh sampel mengandung bakteri mesophilic dalam kadar yang melebihi ketentuan. Untuk masalah ini, peneliti menyebut faktor temperatur ruangan menjadi penyebabnya.
Jika diklasifikasikan, dalam setiap sample yang tercemar ditemukan sekitar 0,5 persen bakteri jenis Salmonella, sementara Staphylococcus aureus (bakteri yang menyebabkan infeksi kulit) hanya 1 persen.
Salah seorang peneliti Isabel Sospedra mengatakan bahwa timnya menemukan bahwa lebih dari 80 persen jus yang disimpan di dalam wadah berbahan stainless steel mengandung enterobakteria dalam level yang berlebih. Fakta tersebut sangat berbanding terbalik dengan berbagai jus yang disajikan menggunakan gelas.
“Untuk memastikan kesehatan para konsumen, kami merekomendasikan bahwa mesin juicer harus dibersihkan dengan benar. Hal yang sama juga berlaku untuk wadah penyimpanan, walaupun akan lebih baik lagi jika penyajiannya disajikan langsung setelah diperas,” ujar Isabel.
Meski penelitian ini dilakukan di wilayah Spanyol, tentu tidak menutup kemungkinan fakta yang sama juga dapat ditemukan di Indonesia. Jadi tetap waspada ya!
sumber :http://juliono.blogdetik.com/2013/04/12/
|
0 Comments: